Ringkasan Kotbah Ibadah Raya Sore,
17 Maret 2013
Words of GOD By Ps. Jemmy K L
(Gembala GMS Samarinda)
POINT
OF DESPERATION
Desperate
adalah titik-titik terendah yang kita alami dalam hidup ini.
Semua
orang pasti pernah berada pada titik ini. Sekarang kita akan belajar beberapa
poin penting tentang desperate dari
salah satu tokoh Alkitab yang luar biasa yaitu Hana.
Kita
buka di Kitab 1 Samuel 1:1-8. Dari ayat ini kita tahu betapa menderitanya Hana.
Ia mengalami titik-titik terendah dalam hidupnya karena suaminya (Elkana) telah
menikah lagi dengan seorang wanita (Penina) yang selalu menyakiti hati Hana.
Selain itu Hana juga belum memiliki anak, jadi hal ini sangat memedihkan
hatinya.
Arti
nama Hana adalah kasih karunia, sedangkan Penina adalah perhiasan yang indah.
Dari arti namanya saja dapat kita ketahui kalau Penina adalah seorang yang
cantik dan berharga, tetapi sayangnya ia tidak memiliki kecantikan hati seperti
Hana.
Banyak orang berada di posisi
seperti Hana, tetapi tidak semua orang sanggup mendapatkan mujizat seperti
Hana. Mari kita belajar 4 poin penting dari kehidupan Hana :
1.
Hana
tidak membalas Penina dengan emotional
response (1 Sam 1:9-18).
Hana memilih untuk tidak mengata-ngatai
Elkana dan Penina, ia memilih untuk menangis di hadapan Tuhan.
Hana memilih untuk membuang emotional response dari hatinya.
Tuhan tidak dapat memberkati kita ketika
dalam hati kita terdapat murka (amarah/emosi).
Kemenangan kita terletak pada respon
hati kita.
2.
Hana
tidak mengandalkan kekuatannya untuk meng-handle
masalahnya.
Banyak orang berusaha mengandalkan
kekuatannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, tetapi Hana memilih
untuk mengandalkan Tuhan.
Hana memilih untuk mencurahkan segala
isi hatinya kepada Tuhan.
Hana tahu yang sanggup menolongnya hanya
Tuhan karena ia menyadari dirinya sangat terbatas, tetapi Tuhan tidak terbatas.
3.
Hana
menolak untuk menyerah.
Ketua Sinode Gereja Mawar Sharon, Pdt.
Jusuf Soetanto memiliki karakter yang tidak mudah menyerah. Hal ini harus kita
teladani.
Demikian juga dengan Hana, ia memiliki
karakter yang tidak mudah menyerah. Hal ini terlihat dari doa-doanya. Ia
bergumul dengan kuat lewat doa-doanya Karen ia tahu bahwa doa sanggup mengubah
segala sesuatu.
Yang lebih istimewa lagi Hana meminta
jawaban kepada Tuhan melebihi masalahnya. Hana tidak sekedar meminta anak
tetapi ia meminta seorang anak yang kelak menjadi Nazir Allah. Dan kita semua
tahu bahwa Hana memperoleh anak (Samuel) yang akhirnya menjadi Nabi besar di
Israel. Bahkan Pusat Pemerintahan pada zaman Samuel telah dipindahkan dari Kota
Silo ke Kota Rama tempat tinggal Hana. Woowww…luarrrrr biasaaaaa.
Tuhan memberikan bonus yang extravagance kepada Hana karena ia
adalah seorang wanita yang memiliki visi besar dalam hidupnya.
4.
Hana
tidak kembali pada masalahnya.
Sebelum berdoa muka Hana muram tetapi
setelah ia berdoa mukanya tidak muram lagi. Sekalipun setelah berdoa masalahnya
belum selesai tetapi ia memilih untuk tersenyum karena ia tahu bahwa Tuhan yang
akan menyelesaikan segalanya.
Hana tahu bahwa Tuhanlah yang pegang
kendali atas hidupnya.
Milikilah karakter yang excellent seperti Hana. TUHAN
MEMBERKATI.
GOD
LOVES YOU ALL. (Tety)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar