Ibadah
Raya Pagi GMS Balikpapan, 23 Juni 2013
Words of God by Ps. Peter Kaonang
Kasih
Karunia
Lukas 13:6-9
(6) Lalu
Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh
di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia
tidak menemukannya. (7) Lalu ia berkata kepada pengurus kebun
anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku
tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan
percuma! (8) Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh
tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk
kepadanya, (9) mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah
dia!"
Kisah di atas sungguh aneh karena
Pemilik kebun anggur membiarkan pohon ara tumbuh di kebunnya. Buah anggur bisa
dijual dengan harga yang mahal sedangkan buah ara merupakan buah pasaran yang
tidak mempunyai nilai yang tinggi.
Pemilik kebun anggur ini
mengijinkan sesuatu yang tidak berharga tumbuh di kebun anggurnya yang
berharga.
Seperti inilah HATI BAPA yang
sesungguhnya. Kita yang tidak berharga diambil dan diselamatkan oleh
Anugerahnya.
Pemilik kebun anggur itu masih
memberikan waktu dan kesempatan agar pohon ara ini bisa berbuah.
Ini adalah kasih karunia yang
diberikan oleh Pemilik kebun anggur kepada pohon ara ini.
Ini adalah gambaran bahwa Tuhan
masih memberikan kita kesempatan untuk menebus semua waktu yang telah kita
sia-siakan sehingga kita bisa berbuah.
Mari kita tebus semua itu, mari
kita lakukan sesuatu yang menyenangkan Hati Tuhan dan mari kita hasilkan karya
terbaik unruk Tuhan.
Kasih karunia itu tidak perlu
dicari tetapi kasih karunia itulah yang mencari kita.
Contoh kasih karunia ialah kisah
Raja Daud yang menunjukkan kasihnya kepada Mefiboset (anak dari Yonatan sahabat
terbaik Daud).
2 Samuel 9:1-13
Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal
dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena
Yonatan."
|
|
Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama
Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya:
"Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
|
|
Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang
yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang
dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang
anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
|
|
Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab
Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
|
|
Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah
Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
|
|
Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud,
ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya:
"Inilah hamba tuanku."
|
|
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut,
sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan,
ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan
engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
|
|
Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu
ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
|
|
Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata
kepadanya: "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh
keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
|
|
Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau,
anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu
tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan
sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas orang anak laki-laki
dan dua puluh orang hamba.
|
|
Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan
melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan
Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
|
|
Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil,
yang bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah hamba-hamba
Mefiboset.
|
|
Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap
makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.
Sebenarnya
Mefiboset sangat tidak layak utuk menerima kasih karunia dari Raja Daud
karena ia adalah keturunan dari Raja Saul yang telah dikalahkan oleh Raja
Daud.
Hukum
perang waktu itu seluruh keturunan Raja yang telah dikalahkan harus ditumpas
sampai habis agar tidak menimbulkan pemberontakan dikemudian hari.
Tetapi
Raja Daud tidak melakukannya karena ia ingat akan perjanjiannya dengan
Yonatan sahabatnya untuk selalu memperhatikan keturunannya.
Apa
yang dilakukan Daud ini adalah gambaran dari apa yang dilakukan oleh Bapa
dalam kehidupan kita.
Kita
yang tidak layak telah dilayakkan dengan darah Anak Domba, yaitu Yesus
Kristus.
Kalau
kita telah menerima kasih karunia Tuhan, maka jangan sia-siakan kasih karunia
tersebut. Kita harus menghargai setiap waktu yang telah Tuhan anugerahkan
dalam hidup kita karena kita tahu kapan kita akan dipanggil oleh Tuhan.
Pergunakan
waktu yang ada untuk menghasilkan karya terbaik bagi TUHAN YESUS ^_^
GOD BLESS
By
Tety
|